Sekarang kita sangat mudah mendapatkan informasi tentang apa saja sesuai yang kita inginkan .tapi apakah informasi yang dikeluarkan oleh media itu sudah “adil”? atau kah media tersebut menggiring kita pada sebuah opini yang sesuai dengan keinginan mereka (pekerja media)?ini yang perlu kita waspadai.dikarenakan kekuatan sebuah media boleh dibilang sangat dashat.yang mana bisa dengan mudah merubah opini,membuat trenseter atau bahkan bisa membuat ‘penikmat “ media marah atau bisa langsung terlibat di dalam masalah yang sedang di sorot oleh media tersebut.maka dari itu kita sebagai konsumen haruslah (extra) hati – hati dalam ‘menikmati’ sajian tersebut. mungkin dengan salah satu cara mengecek kembali imformasi tersebut atau berlaku bijak dalam menyimpulkan sebuah imformasi
Kalau kita cermati situasi saat ini. yang mana informasi yang keluar dari media baik cetak maupun electronic banyak berita yang sangat tidak mengenakkan untuk di nikmati yang mana justru hampir semua media menyajikan berita yang kurang ‘enak’ untuk ditonton,berita demo yang berahir bentrok.berita masyarakat yang antri BLT atau berita tentang banyaknya penderita gizi buruk sampai kepada berebut uang yang dilemparkan dari helikopter,hasil dari menonton berita itu adalah sungguh sangat tidak mengenakkan hati, apakah ini menandakan masyarakat kita sudah semakin payah kehidupannya?atau hanya upaya media untuk mendramatisir sebuah permasalahan yang sebenarnya mungkin permasalahan tersebut tidak terlalu besar.Disinilah kearifan menonton atau menseleksi sebuah berita sudah harus kita miliki,di karenakan kita tidak bisa mencegah masuknya imformasi itu kerumah rumah kita.yang bisa kita lakukan adalah menyeleksi secara ketat.apa yang pantas atau apa yang kita butuhkan untuk menambah wawasan dan memotivasi diri kita
Kalau kita sejenak memandang kebelakang pada masa media belum sebanyak dan sebebas pada saat ini. informasi yang kita dapatkan jauh dari kekerasan,pornograpi dan hal – hal negative lainya.pada saat itu sepertinya semua berita di seleksi sangat ketat sebelum ‘dilempar’ kemasyarakat.berita yang dominant pada saat itu adalah acara seremonial pejabat (peresmian pabrik,reward,laporan pembangunan dll) tapi itu ternyata mempunyai dampak yang sangat positive(pada masa itu dikenal dengan nama tahun pembangunan) walaupun sedikit terkesan monoton
Saat ini dimana media sangat bebas ‘mengeluarkan’ berita yang mereka anggab ‘layak’ tampil walaupun itu berbentuk kekerasan(dan itu ditayangkan tampa mengenal waktu) seperti bentrok polisi dengan mahasiswa.antar kampung,antar massa pendukung(dari pemilihan lurah sampai gubernur).kekerasan dalam rumah tangga,.perkelahian antar pelajar dan mahasiswa .atau berita kekerasan yang terjadi disebuah lembaga pendidikan calon pemimpin. semuanya dengan mudah kita dapatkan.dan pada ahirnya berita seperti itu sangat cepat mendapat perhatian (menjadi polemic) serta dampak yang lebih parah adalah bisa menyebabkan berita itu menjadi “panutan” di sebagian orang yang menonton acara itu
Tapi apakah berita kekerasan saja yang menganggu pikiran dan perasaan kita?bagaimana dengan berita imformasi seputar artis yang dikenal dengan berita gossip yang hampir semua tv punya acara seperti itu bahkan satu stasiun tv punya 2 ( dua) acara seputar berita tentang artis tersebut.kalau kita perhatikan dengan seksama acara ini juga sangat menganggu kita karena kita mendengar atau melihat aib orang dan itu sangat tidak dibolehkan apalagi setelah menonton kita jadikan menu utama obrolan dengan teman – teman kita. Dan dampak yang lainnya adalah kita menjadikan mereka (artis)jadi idola kita dan mengikuti perilakunya dari apa yang disukainya sampai pada apa yang dipakainya
Selain berita kekerasan dan berita gossip artis. juga banyak acara – acara lainya yang cukup menganggu pikiran dan perasaan kita. Seperti tertangkapnya koruptor atau “kerja sama” antara penyuap dan pejabat yang bersangkutan.semua berita dan informasi itu dengan mudah dan gampangnya kita akses.
Memang tidak semua berita dimedia mengandung efek negative. pasti nilai positifnya juga ada.
Untuk itu memang diperlukan kearifan baik kita sebagai pekerja media maupun sebagai penikmat media.sebagai pekerja media dituntut untuk menyampaikan berita yang netral dan tidak mengarahkan penonton.pembaca atau pendengar sesuai dengan tujuan owner(pemilik) media .apalagi hanya berdasarkan suka atau tidak kepada sebuah informasi..karena sebagai pekerja media kenetralan.cek dan ricek serta kronologis yang benar dari sebuah berita harus dikedepankan sebelum ditayangkan.sebagai contoh bisa kita cermati pemberitaan seputar insiden monas. ada beberapa media justru mengarahkan pemirsanya untuk menyalahkan sebuah ormas ini bisa dilihat dari tidak balance (imbang) dalam menyampaikan kejadian monas tersebut.kita hanya disuguhkan tentang kekerasannya saja tapi jarang menampilkan kronologis berita itu.dan mengarahkan pemirsanya untuk mengubah isu permasalahan
Maka dari itu sebagai penikmat media kita harus memilih dengan cermat media apa yang harus kita tonton dan kita percayai.karena mau tidak mau.sadar atau tidak..banyak dari kita menghabiskan waktu (paling sedikit) 3(tiga) sampai 4(empat)jam sehari hanya untuk menikmati media dan dari sekian banyak berita yang kita nikmati pasti ada yang berpengaruh.
About Me
Rabu, 18 Juni 2008
Hati - hati menikmati media
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar